Home » » Media Sosial di Mata Aspek Komunikasi

Media Sosial di Mata Aspek Komunikasi


sudut pandang komunikasi terhadap meda sosial
Kini ketajaman dan kekuatan arus globalisasi dunia kian berkembang. Semakin tajam dan semakin kuat menerjang siapapun yang berada dihadapannya. Alih-alih yang dibawa sang globalisasi mudah untuk masuk keberbagai wilayah di dunia, dengan alasan semua hal yang dianggap penting oleh dunia Barat, maka akan dianggap penting pula oleh berbagai negara lainnya.

Perlu kita sadari, globalisasi bukanlah momok menakutkan bagi orang-orang atau sebuah negara yang cerdas. Tak ayal momen globalisasi digunakan untuk hal yang lebih positif dan dapat mengembangkannya lebih dari apa yang telah ada sebelumnya.

Begitupun dunia Komunikasi yang dihantam hebat oleh sosok Media Sosial pada tahun 1978 sebagai tahun kehadiranya yang dikutip dalam Wikipedia.com . Entah apa yang dilakukan oleh orang-orang cerdas hingga kini media sosial mejadi teman sekaligus patner ilmu komunikasi semakin lebih berkebang.

Dikutip dari buku karangan A.S Romli, Media sosial adalah sarana komunikasi sosial yang berada dalam jaringan internet. Fungsi dari media sosial diantaranya komunikator dan komunikan bisa berinteraksi, saling mengirim pesan, berbagi apapun dan tentunya membangun jaringan (networking).

Berbeda dengan media lainnya, media sosial memiliki ciri khas diantaranya Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet. Selain itu, pesan yang di sampaikan dalam media sosial bersifat bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper atau pembatas. Selajnjutnya, pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya.

Ini bukti globalisasi dapat dibelokan ke arah yang jauh lebih manfaat. Globalisasi berdampak merusak dan menghilangkan apa yang telah ada sebelumnya, tapi bila kita cerdas memahaminya maka globalisasi bisa kita jadikan bahan kemajuan sebuah negara.

Aspek Komunikasi Terhadap Media Sosial

Pakar dan ilmuan komunikasi telah menetapkan apa saja yang menjadi aspek komunikasi. Alih-alih munculnya media sosial dari, maka perlu ditinjau media sosial dari sudut pandang aspek komunikasi sehingga kebenaran media sosial merupakan dampak positif dari globalisasi ilmu komunikasi.

Dalam buku Ilmu Komunikasi karangan Deddy Mulyana (2010), dijelaskan bahwa ada dua aspek komunikasi yang menjadi dasar semua ragam komunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Symbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk dalam katagori pesan verbal disengaja yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.

Kebutuhan akan komunikasi lisan secara cepat dan luas sangat diperlukan manusia pada zaman ini. Maka dari itu media sosial merupakan jawaban dari impian manusia untuk berkomunikasi lisan yang cepat dan luas serta tidak mengenal jarak. Kini orang yang pergi ibadah haji tak usah risau untuk biaya mahal ketika ingin menelepon dan bercerita kepada sanak saudara yang berada di Indonesia. Mereka hanya perlu mencari koneksi internet dan menggunakan media sosial untuk berhubungan langsung dan cepat kepada orang yang dituju, tanpa memikirkan biaya dan jarak.

Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat symbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan symbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, keinginan, dan maksud kita. Begitu pula dalam media sosial, bahasa menjadi alat pertukaran pikiran dan alat untuk mencapai tujuan mereka. Contohnya, orang Indonesia butuh informasi di media sosial mengenai penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika. Maka orang Indonesia tersebut harus mengerti bahasa inggris, agar komunikasi mereka berjalan dengan baik.

Mengapa tidak, media sosial merupakan komunikasi yang tak mengenal wilayah dan negara. Bila kita mengerti dan memahami bahasa suatu negara, maka kita bisa mengetahi informasi yang ada di negara tersebut dengan mengaksis media sosial seperti website, blog, dan jejaring sosial laiinya.

Komunikasi nonverbal secara sederhana adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Mnurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter dalam buku Deddy Mulyana, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan leh individual dan penggunaan lingkungan oleh individu. Jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja dan juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan.

Contoh komunikasi nonverbal seperti gambar, gerakan tubuh, mimik wajah, symbol-simbol, bendera, warna yang memiliki arti dan makna tertentu disetiap coraknya, dan lain-lain.Pesan nonverbal sangat penting dalam media sosial. Adanya bagian dari komunikasi nonverbal, semuanya sangat membantu media sosial dalam melaksanakan fungsinya yakni berbagi dan berinteraksi.

Bayangkan bila dalam media sosial dalam situs jual beli online, pedagang tidak memamangkan gambar jualannya, hanya deskriptif barang dan harganya saja, apakah barang tersebut akan laku terjual cepat?

Itulah dua aspek dasar komunikasi yang menggambarkan bagaimana media sosial ini termasuk dalam sebuah alat atau saran komunikasi yang hadir dari benturan globalisasi yang diserap positif oleh orang-orang cerdas.
M. Rauf. W

Referensi : 
  • Ilmu Komunikasi suatu Pengantar karangan Deddy Mulyana, 2010
  • Wikipedia.com
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : maskolis | johnytemplate | mastemplate
Copyright © 2013. Rauf Paling Baru - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger